Jumat, 14 Oktober 2016

Kecerdasan buatan tentang TUBERKULOSIS

  A. Sistem Pakar

Sistem pakar adalah suatu program komputer cerdas yang menggunakanknowledge
(pengetahuan) dan prosedur inferensi untuk menyelesaikan masalah yang cukup sulit sehingga
membutuhkan seorang yang ahli untuk menyelesaikannya (Feigenbaum, 1982). Pengetahuan adalah
sebuah kekuatan yang dapat memecahkan suatu masalah yang kita temui sehari-hari.
Sistem pakar adalah program Artificial Intellenge yang menggabungkan pangkalan pengetahuan
(knowledge base) dengan sistem inferensi. Kecerdasan buatan atau Artificial Intellenge(AI) dapat
didefinisikan sebagai sub bidang pengetahuan komputer yang khusus ditujukan untuk membuat
software dan hardware yang sepenuhnya biasa menirukan beberapa fungsi otak manusia. Karena
itu diharapkan komputer bisa membantu manusia didalam berbagai masalah yang sangat rumit.
 
  Tiga komponen yang membentuk suatu sistem pakar sebagai berikut :
 
1.      Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Basis pengetahuan itu merupakan inti dari program sistem pakar dimana basis
pengetahuan ini merupakan representasi (Knowledge Representasion) dari seorang pakar.
Basis pengetahuan ini tersusun atas fakta yang berupa informasi tentang cara bagaimana
membangkitkan goal atau keputusan dari fakta yang sudah diketahui.

2.      Basis Data (Data Base)

Basis data adalah bagian yang mencatat semua fakta-fakta, baik fakta awal pada saat
sistem mulai beroperasi maupun fakta-fakta yang didapat pada saat proses inferensi
sedang berlangsung. Basis data berada didalam memori komputer. Kebanyakan sistem
pakar mengandung basis data untuk menyimpan data hasil observasi dan lainnya yang
dibutuhkan selama pengolahan.

3.      Mesin Inferensi (Inferensi Engineer)

Mesin inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan polapola
penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan
menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau
kesimpulan yang terbaik. Proses ini dilakukan dengan cara mengadakan pelacakan
terhadap isi dari basis pengetahuan. Mesin inferensi secara deduktif memilih pengetahuan
yang relevan dalam rangka mencapai suatu kesimpulan. Dengan demikian sistem ini
dapat menjawab pertanyaan pemakai meskipun jawaban tersebut tidak disimpan secara
eksplisit didalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada didalam basis data.
 
B.     Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium Tuberculosis), sebagian besar kuman TB menyerang paru tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya. (Haikin Rahmat, 2008).

a)    Gejala utama Tuberkulosis

Anamnesis yang terarah diperlukan untuk menggali lebih dalam dan lebih luas keluhan atau
gejala utama pasien. Keluhan atau gejala utama berupa :

1. Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 ( tiga) minggu atau lebih.
Gejala tambahan yang sering dijumpai :
2. Dahak bercampur darah.
3. Batuk darah.
4. Sesak nafas dan rasa nyeri dada.
5. Badan lemah
6. nafsu makan menurun
7. berat badan turun
8. rasa kurang enak badan (malaise)
9. demam meriang lebih dari sebulan.

C.     Penyuluhan TB

Penyuluhan TB adalah menyampaikan pesan mengenai penyakit TB kepada satu atau
sekelompok orang. Penyuluhan dapat dilakukan di puskesmas, posyandu, rumah, kumpulan arisan,
pengajian, kelompok dasawisma, dan kegiatan masyarakat lainnya. Penyuluhan dapat diberikan
kepada semua lapisan masyarakat, pasien, keluarga pasien, masyarakat umum, anak sekolah dan
lainnya. Tujuan penyuluhan yaitu agar suspek memeriksakan dirinya di Unit Pelayanan Kesehatan
(UPK), serta agar penderita dan keluarganya mengerti pentingnya berobat secara teratur sampai
sembuh.

METODE PENELITIAN

A.   Metode Pengembangan Sistem Pakar

Dalam pengembangan sistem pakar, akan digunakan pendekatan konvensional dengan metode
Expert System Development Life Cycle (ESDLC) dari Durkin (1994). Tahap-tahap yang harus
dilakukan pada metode ESDLC dari Durkin (1994) sebagai berikut :

a)      Penilaian (Assessment)

Merupakan proses untuk menentukan kelayakan dan justifikasi atas permasalahan yang akan
diambil. Setelah proyek pengembangan dianggap layak dan sesuai dengan tujuan, maka
selanjutnya ditentukan fitur-fitur penting dan ruang lingkup proyek serta sumber daya yang
dibutuhkan. Sumber pengetahuan yang diperlukan diidentifikasi dan ditentukan persyaratanpersyaratan
proyek.

b)      Akuisisi Pengetahuan

Merupakan proses untuk mendapatkan pengetahuan tentang permasalahan yang akan dibahas
dan digunakan sebagai panduan dalam pengembangan. Pengetahuan ini digunakan untuk
memberikan informasi tentang permasalahan yang menjadi bahan acuan dalam mendesain
sistem pakar. Tahap ini meliputi studi dengan diadakannya pertemuan dengan pakar untuk
membahas aspek dari permasalahan.

c)      Desain

Berdasarkan pengetahuan yang telah didapatkan dalam proses akuisisi pengetahuan, maka
desain antarmuka maupun teknik penyelesaian masalah dapat diimplementasikan kedalam
sistem pakar. Dalam tahap desain ini, seluruh struktur dan organisasi dari pengetahuan harus
ditetapkan dan dapat direpresentasikan kedalam sistem. Pada tahap desain, sebuah sistem
prototype di bangun. Tujuan dari pembangunan prototype tersebut adalah untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik atas masalah.

d)     Pengujian

Tahap ini dimaksudkan untuk menguji apakah sistem pakar yang dibangun telah sesuai
dengan tujuan pengembangan maupun kesesuaian kinerja sistem dengan metode penyelesaian
masalah yang bersumber dari pengetahuan yang sudah didapkan. Apabila dalam tahap ini.


HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Representasi Pengetahuan

Guna mendukung penalaran dalam mendiagnosis dan menentukan terapi yang akan diberikan
terhadap seorang pasien, maka berikut dijelaskan metode yang digunakan untuk mengkodekan
pengetahuan yang diperoleh dari pakar.

a)    Pengetahuan

Seperti juga sistem pakar lain, sistem sebagai sistem pakar untuk menangani penyakit TBC
pada dewasa memerlukan pengetahuan yang memadai untuk mendiagnosis penyakit yang
diderita oleh dewasa dan memberikan saran terapi terhadap pasien yang didiagnosis menderita
suatu penyakit

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah di bahas pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disampaikan
beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Setelah dilakukan penyuluhan dilapangan oleh kader TB masyarakat dapat mengetahui bahaya
yang ditimbulkan dari penyakit TBC dan segera memeriksakan diri apabila merasa memiliki gejala dari penyakit TBC.

2. Dengan dibuatnya aplikasi sistem pakar deteksi dini pada penyakit TBC dapat membantu
Dokter TBC dalam melakukan deteksi dini dan penyuluhan dilapangan semakin mudah
dilakukan.

3. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat melakukan konsultasi dengan sistem layaknya
berkonsultasi dengan seorang pakar untuk mendeteksi gejala yang terjadi pada pengguna

serta menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi.