SOSIAL BUDAYA DAERAH JAMBI
Kota Jambi adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibu kota
dari provinsi Jambi, Indonesia.
Dahulu dikenal dengan Djambi (1946-1972). Kota Jambi dibelah oleh sungai
yang bernama Batanghari, kedua kawasan tersebut dapat dihubungi oleh
jembatan yang bernama jembatan Aur Duri.
Sejarah
Kota
Jambi dibentuk sebagai pemerintah daerah otonom kotamadya berdasarkan ketetapan
Gubernur Sumatera nomor 103/1946, tanggal 17 Mei
1946. Kemudian
ditingkatkan menjadi kota besar berdasarkan Undang-undang
nomor 9 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kota besar dalam
lingkungan daerah provinsi Sumatera
Tengah.Kemudian kota Jambi resmi menjadi ibukota provinsi
Jambi pada tanggal 6 Januari 1957 berdasarkan
Undang-undang nomor 61 tahun 1958.
Geografi
Berdasarkan
Undang-undang nomor 6 tahun 1986, luas wilayah administratif pemerintah kota
Jambi adalah ± 205.38 km², secara geomorfologis kota ini terletak di bagian
barat cekungan Sumatera
bagian selatan yang disebut sub-cekungan Jambi, yang merupakan dataran rendah
di Sumatera bagian timur.
Dari
topografinya, kota Jambi relatif datar dengan ketinggian 0-60 m di atas
permukaan laut. Bagian bergelombang terdapat di utara dan selatan kota,
sedangkan daerah rawa terdapat di sekitar aliran Batanghari,
yang merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatera dengan panjang keseluruhan
lebih kurang 1.700 km (11 km yang berada di wilayah kota Jambi dengan lebar
sungai ± 500 m), sungai ini berhulu pada Danau Diatas
di provinsi Sumatera Barat dan bermuara di pesisir timur
Sumatera pada kawasan selat Berhala.
Kota
Jambi beriklim tropis dengan suhu rata–rata minimum berkisar antara
22,1-23,3 °C dan suhu maksimum antara 30,8-32,6 °C, dengan kelembaban
udara berkisar antara 82-87%. Sementara curah hujan terjadi sepanjang tahun
sebesar 2.296,1 mm/tahun (rata-rata 191,34 mm/bulan) dengan musim penghujan
terjadi antara Oktober-Maret dengan rata-rata 20 hari hujan/bulan, sedangkan
musin kemarau terjadi antara April-September dengan rata-rata 16 hari
hujan/bulan.[2]
Kependudukan
Kota
Jambi merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di provinsi Jambi,
sekitar 17% dari keseluruhan populasi penduduk provinsi Jambi.
Kecamatan
Kota Jambi terdiri atas 11 kecamatan,
yaitu:
- Danau Teluk
- Jambi Selatan
- Jambi Timur
- Jelutung
- Kota Baru
- Pasar Jambi
- Pelayangan
- Telanaipura
- Alam Barajo
- Danau Sipin
- Paal Merah
Kesehatan
Beberapa rumah sakit atau puskesmas di kota Jambi
diantaranya adalah:
- RS Dr Bratanata
- RSUD Raden Mattaher
- Puskesmas Putri Ayu
- RSUD H Abdul Manap
- RS Pertamina Baiturrahim
- RS Royal Prima
- RSIA Annisa
- RS Siloam Hospitals
- RS Mayang Medical Centre
Pariwisata
·
Candi Muaro
Jambi
Kompleks
candi ini disebut sebagai candi beraliran Buddhisme peninggalan Kerajaan
Sriwijaya dan Melayu. Tempat wisata di Jambi ini juga disebut sebagai kompleks
candi terluas di Indonesia. Pada tahun
2009, UNESCO menetapkan candi yang berupa susunan batu bata merah ini sebagai
salah satu situs warisan dunia yang wajib dilindungi.
· Tanggo Rajo
Tanggo
rajo ini tak berbeda jauh dengan Taman Alun-alun Kapuas atau Pantai Losari
yang menawarkan wisata
kuliner di tepi perairan. Tempat wisata di Jambi yang banyak
dikunjungi pada sore dan malam hari ini adalah tempat yang tepat untuk
menikmati pemandangan Sungai Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di
Sumatera.
· Monas Jambi
Monas
ini menjadi salah satu tempat wisata di Jambi yang banyak didatangi pengunjung
untuk membuktikan kemiripannya dengan Monas di Jakarta. Jika dilihat sekilas,
Monas Jambi ini memang mirip bentuknya, hanya saja berukuran lebih kecil. Hal
lain yang membedakan adalah adanya empat buah jam dinding di setiap sisinya dan
empat buah ukiran berbentuk angsa di bawahnya
· Danau Sipin
Danau
Sipin dikenal juga dengan Solok Sipin oleh warga setempat. Kata ‘solok’ dalam
bahasa setempat berarti danau. Danau ini berada di Simpang Baluran
Kenali, Kecamatan Telanaipura.
· Museum Negeri Jambi
Bangunan
museum ini dibuat menyerupai Rumah Kajang Lako yang merupakan rumah adat di
Jambi. Di sini, Anda bisa menemukan banyak koleksi benda bersejarah dan
bernilai seni budaya Jambi dari masa ke masa seperti peralatan berburu, anyaman
khas Jambi, batik tenun dengan motif bunga yang khas dan juga binatang yang
diawetkan.
·
Taman
Anggrek Sri Soedewi
Taman
anggrek ini berada di Jalan Ahmad Yani atau di depan kantor gubernur Jambi. Tempat wisata ini menyediakan informasi mengenai cara perawatan anggrek yang
baik dan tepat sesuai dengan jenisnya. Tempat wisata di Jambi ini banyak didatangi
penggemar bunga dari dalam maupun luar kota.
· Taman Mini dan Taman Rimba Jambi
Taman
Mini ini merupakan tempat wisata di Jambi yang menghadirkan miniatur budaya
yang ada di provinsi ini. Konsepnya sama dengan Taman Mini
yang ada di Jakarta, yaitu menampilkan replika bangunan khas daerah.
Bedanya, jika di Jakarta yang ditampilkan adalah budaya seluruh daerah di
Indonesia, di sini yang ditampilkan hanya budaya setiap kabupaten di Jambi.
- · Kasih Tak Sampai
- · Bungo - bungo
- · Ketimun Bungkuk
- · Mutiara Berkesan
- · Hidup Menumpang
- · Hidup Tebuang Jauh
- · Anak Datuk
- · Kasih Putih
Alat
music yang berasal dari daerah jambi,
yaitu :
·
Genggong
·
Gendang
·
Tabuh
·
Rebana
·
Krenong
·
Kelintang
Tarian
Daerah
Beberapajenis tarian yang berasal
dari kota jambi:
·
Tari Dana Sara
Tari ini berasal dari Pelayangan dan
merupakan pengembangan dari tari dana yang berasal dari Seberang Kota
Jambi,penciptanya tidak dikenal dan ditata
ulang oleh Abdul Aziz pada tahun 1984. Tari ini digunakan sebagai sarana dalam
penyebaran agama Islam , yang ditarikan oleh putra dan putri.
·
Tari serangkuh dayung
Pencipta tari ini tidak dikenal dan
ditata ulang tahun 1990 oleh Aini rozak. Tari ini menggambarkan tentang
perasaan yang searah setujuan, kebersamaan
didalam segala sesuatunya. Ditarikan oleh putri.
·
Tari Sekapur sirih
Tari ini diciptakan oleh Firdaus
chatab tahun 1962 dan ditata ulang oleh OK.Hundrik,BBA tahun 1967. Tari ini
digunakan untuk menyambut tamu yang dihormati
sebagai ungkapan rasa putih hati dalam menyambut tamu,dan ditarikan oleh
remaja putrid.
Bahasa
Jambi adalah salah satu pemakai asli Bahasa Melayu. Hal ini
dapat dihilat dari hasil penelitian kepurbakalaan dan sejarah, telah
diketemukan piagam-piagam atau prasasti-prasasti yang diketemukan seperti
prasasti karang birahi menggunakan pola struktur bahasa melayu yang lazim
disebut Melayu Kuno.
Bahasa
Jambi dalam arti kata bahasa-bahasa yang ada di Jambi, selain Bahasa
Indonesia, pada dasarnya juga berasal dari bahasa Melayu yang telah
mengalami perkembangan-perkembangan dan perubahan-perubahan sesuai dengan
pengaruh yang diterimanya dari bahasa-bahasa lain. Di lain pihak bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional juga berasal dari bahasa Melayu yang telah
pula mengalami proses perkembangan dan perubahan sebab akibat dari masuknya
anasir-anasir bahasa lain.
KESIMPULAN dan SARAN
· Kesimpulan
Kesimpulan yang saya dapat dari pembahasan Ilmu Budaya
Dasar daerah Jambi adalah tetap menjaga kebudayaan yang ada pada setiap
daerahnya agar tidak diambil oleh negara lain, lestarikan juga tempat wisata -
wisata yang didaerahnya masing – masing karena apabila daerah wisata bersih dan
aman maka akan banyak pengunjung dari berbagai wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara.
· Saran
Saran saya pada daerah Jambi, lebih
menjaga kebersihan sekitar wilayahnya seperti sungai Musi yang kini warnanya
kurang bersih. Tingkatkanlah sikap untuk membuang sampah pada tempatnya, dan
lestarikanlah tempat-tempat wisata yang ada agar keciri khasan dari daerah
Sumatra Selatan tetap ada.
DAFTAR
PUSTAKA
- · http://juarako.blogspot.com/2013/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_9.html
- · http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Jambi#Kecamatan
- · anekatempatwisata.com/10-tempat-wisata-di-jambi-yang-wajib-dikunjungi/